Rabu, 11 Juni 2014

JENIS-JENIS PENGGERAK KIPAS SISTEM PENDINGIN AIR

1. Kipas pendingin yang digerakkan langsung V-belt

                   Kipas pendingin jenis ini digerakkan terus menerus oleh poros engkol melalui tali kipas. Kecepatan kipas berubah sesuai dengan kecepatan mesin. Putaran kipas belum cukup besar apabila mesin masih berputar lambat, tetapi apabila mesin berputar dengan kecepatan tinggi, kipaspun berputar dengan kecepatan tinggi pula. Hal tersebut akan menambah tahanan sehingga kehilangan tenaga dan menimbulkan bunyi pada kipas. Untuk mencegah hal tersebut maka biasanya antara pompa air dan kipas pendingin dipasang sebuah kopling fluida.



Gambar 1.1 Kipas pendingin yang digerakkan langsung V-belt

Kelebihan yang dimiliki oleh kipas pendingin seperti adalah harganya yang relatif murah. Kelemahannya adalah suhu kerja mesin sulit dicapai karena kips terus berputar pada kondisi dingin, suara yang dihasilkan bising. Kipas jenis ini banyak digunakan oleh mobil – mobil yang dimanfaatkan untuk keperluan niaga seperti mobil pick – up atau angkutan perkotaan dan juga ambulans nya terletak pada cara kerja yang bergantung pada rpm mesin.

2. Kipas Pendingin dengan Kopling Fluida



Gambar 1.2 Kipas Pendingin dengan Kopling Fluida
Kipas ini menggunakan media carian (fluid) untuk menggerakan kipasnya. Kopling fluida berfungsi untuk mendinginkan radiator dengan lebih efisien. Saat temperatur udara rendah, kecepatan kipas rendah sehingga mesin menjadi panas dan saat temperatur tinggi, otomatis putaran kipas menjadi cepat.
Tujuan dari penggunaan cairan pada kipas adalah :
a.                 Meringankan kerja mesin
b.                 Mengurangi suara berisik
c.                 Putaran kipas menjadi lebih stabil
Pendinginan yang dilakukan lebih baik dibandingkan pendinginan dengan kipas pendingin konvensional Susunan kopling fuida:



Gambar 1.3 Kopling fluida

3. Kipas pendingin yang digerakkan motor listrik

                  Berputarnya kipas pendingin yang digerakkan oleh motor listrik terjadi pada saat temperatur air pendingin panas. Temperatur air pendingin dikirimkan ke motor listrik melalui sinyal yang terdapat pada kepala silinder. Pada saat temperatur meningkat pada suatu tingkat yang ditetapkan, sinyal tersebut merangsang motor relay untuk menggerakkan motor listrik yang kemudian menggerakkan kipas pendingin. Dengan demikian kipas akan bekerja pada saat yang dibutuhkan, sehingga temperatur mesin dapat dicapai lebih cepat.


Gambar 1.4 Kipas pendingin yang digerakkan motor listrik

Berputarnya kipas pendingin apabila temperatur mesin melebihi 93° C . Hal tersebut diatur oleh coolant temperatur switch yang dipasang pada saluran air keluar dari mesin ke radiator dan relay dari motor listrik. Apabila kunci kontak pada posisi ON, mesin berputar dan temperatur air pendingin di bawah 93° C seperti terlihat pada gambar Dibawah, coolant temperatur switch pada keadaan ini titik kontaknya dalam keadaan tertutup sehingga arus listrik mengalir melalui kunci kontak, relay, titik kontak coolant temperatur switch dan ke massa. Arus listrik yang mengalir pada relay akan menyebabkan titik kontak pada relay terbuka sehingga arus listrik yang kemotor listrik tidak mengalir sehingga kipas tidak berputar.

Apabila temperatur air pendingin melebihi 93° C, titik kontak pada coolant temperatur switch akan terbuka yang selanjutnya akan menyebabkan relay tidak bekerja dan titik kontaknya saling berhubungan. Pada keadaan ini arus listrik akan mengalir dari baterai ke motor listrik melalui kunci kontak dan titik kontak relay sehingga motor berputar bersama dengan kipas yang selanjutnya mengalirkan udaramelalui inti radiator seperti terlihat pada gambar dibawah.


Gambar 1.5 rangkaian sistem kipas pendingin elektrik menggunakan relay normaly closed saat kipas tidak bekerja


Gambar 1.6 rangkaian sistem kipas pendingin elektrik menggunakan relay normaly closed saat kipas bekerja







CARA KERJA SISTEM PENDINGIN AIR

1. Cara kerja saat Temperatur Engine masih dingin


Gambar 1.1 Cara kerja saat Temperatur Engine masih dingin

Ketika mesin dalam keadaan dingin, air pendingin juga masih dingin dan termostat masih tertutup, sehingga aliran air pendingin dipompa oleh water pump ke water jacket untuk menyerap panas engine, kemudian karena thermostat tertutup maka aliran air pendingin melalui  by pass hose kembali ke water pump, dan seterusnya hingga thermostat terbuka.

2. Cara kerja saat Temperatur Engine sudah mencapai temperature kerja atau panas.


Gambar 1.2 Cara kerja saat Temperatur Engine sudah mencapai temperature kerja atau panas

Setelah mesin menjadi panas atau mencapai temperature kerja, thermostat terbuka sehingga aliran air pendingin dipompa oleh water pump ke water jacket untuk menyerap panas engine, kemudian karena thermostat terbuka maka aliran air pendingin melalui thermostat ke upper hose menuju radiator sehingga saat air pendingin melalui radiator akan membuang panas (didinginkan) kemudian melalui lower hose kembali ke water pump untuk dipompa ke water jacket dalam keadaan lebih dingin dari sebelum melalui radiator.